Kamis, 01 Agustus 2019

PENILAIAN, PENGUKURAN, ASSESMEN DAN EVALUASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Penilaian dan Pengukuran
Untuk menjelaskan tentang penilaian dan pengukuran tersebut, maka saya mencoba untuk membuat sebuah analogi kasus pada seorang pedagang sesuai dengan pemahaman saya tentang pertanyaan diatas. Ketika seorang pedagang hendak membeli buah-buahan dipasar, maka si-Pedangang akan menimbang atau menghitung buah tersebut. Kegiatan ini disebut dengan pengukuran. Ketika si-Pedagang telah selesai mengukur buah tersebut maka selanjutnya akan menilai kualitas buah misalnya apakah buah tersebut cacat atau tidak, matang atau tidak. Kegiatan ini disebut dengan penilaian.
Berdasarkan analogi tersebut diatas, maka saya mengambil kesimpulan bahwa:
  • Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat kuantitatif(angka-angka). Contoh : kita dapat menentukan tingkat IQ si-A dan si-B setelah kita melaksanakan tes intelegensi terhadap keduanya (kegiatan ini hanya dilakukan oleh seorang guru BK yang telah tersertifikasi). Contoh lainnya adalah ketika dalam guru BK melaksanakan evaluasi proses maka seorang guru akan memberikan semacam angket atau kuis yang untuk mengetahui persentase keberhasilan pelaksanaan kegiatan. Kata kunci dari pengukuran adalah seluruh kegiatan yang membandingkan sesuatu dengan ukuran(angka-angka).
  • Penilaian adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan sesuatu berdasarkan kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif. Contoh: Menilai keaktifan siswa dikelas, hasil observasi guru BK mengenai kondisi siswa dan lingkungan sekolah, penilaian terhadap bahasa tubuh siswa dalam proses konseling, dan lain-lain. Agar dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penilaian, maka pada kesempatan ini saya menuliskan beberapa konsep tentang penilaian yaitu sebagai berikut:
  • Penilaian tidak hanya diarahkan pada pemeriksaan terhadap tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, melainkan mencakup pula tujuan-tujuan yang tersembunyi, termasuk efek samping yang timbul.
  • Penilaian tidak dilakukan hanya melalui pengukuran perilaku siswa melainkan juiga melalui pengkajian langsung terhadap aspek masukan dan proses pendidikan.
  • Penilaian tidak hanya dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan telah tercapai melainkan juga untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan tersebut penting untuk dicapai.
  • Mengingat tujuan dan objek penilaian cukup luas, cara dan alat penilaian pun cukup beragam dalam arti tidak hanya menggunakan tes, melainkan juga observasi, wawancara, kuesioner, analisis, dokumentasi dan sebagainya.
Assesmen
Dalam sebuah modul Pelatihan Impelmentasi Kurikulum 2013 Untuk Guru BK dengan judul “Assesmen dalam Bimbingan dan Konseling” halaman 5-7, saya menyimpulkan bahwa ada perbedaan pandangan dikalangan para pakar BK tentang assesmen. Ada sebagian pakar menyatakan bahwa assesment adalah pengukuran dan ada pula yang menyatakan bahwa assesment adalah penilaian. Para pakar yang menyatakan bahwa assesment adalah proses pengukuran diantaranya adalah Anastasi dan Urbina (1997) serta Cronbach (1990). Sementara pakar yang menyatakan bahwa assesment merupakan proses penilaian adalah Smith (2002) dan Drummond dan Jones (2010).
Dengan demikian, pada kesempatan ini saya tidak akan menuliskan lagi tetang pandangan para pakar tersebut, tetapi saya dapat menarik kesimpulan bahwa assemen merupakan proses penilaian dan pengukuran yang dilaksanakan secara sistematis untuk mengumpulkan data atau informasi sebagai fondasi dalam penyusunan program yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang meliputi:
  • Assesmen lingkungan terkait dengan kegiatan mengidentifikasi harapan sekolah dan masyarakat (orang tua peserta didik), sarana dan prasarana yang mendukung program BK, kualifikasi konselor dan kebijakan pimpinan.
  • Assemen kebutuhan atau masalah peserta didik menyangkut karakteristik peserta didik, seperti aspek-aspek fisik, kecerdasar, motif belajar, bakat, minat, masalah-masalah yang dialami sebagai acuan dasar untuk memberikan pelayanan BK.
Evaluasi
Seperti halnya assesment, evaluasi juga merupakan kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian, namun cakupan pelaksanaannya dalam BK berbeda. Evaluasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengambil keputusan dalam bertindak, apakah suatu program dihentikan, dilanjutkan, diperbaiki atau dialih tangankan yang meliputi:
  • Evaluasi proses dilaksanakan dengan tujuan untuk mengukur efektifitas layanan yang diberikan
  • Evaluasi hasil dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dampak dari pelaksanaan layanan yang dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar