Senin, 27 Agustus 2018

APLIKASI PENGGUNAAN CATATAN ANEKDOT


Berbicara masalah Catatan anekdot, tentu saja bukan lagi hal baru. Catatan anekdot adalah cara pengumpulan data melalui pengamatan langsung tentang sikap dan perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba (peristiwa yang terjadi secara insidental).  Anecdotal record(catatan kejadian khusus) merupakan uraian tertulis mengenai perilaku yang ditampilkan oleh anak dalam situasi khusus, yang ditulis dengan singkat dan menjelaskan sesuatu yang terjadi secara faktual (sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar), dengan cara yang obyektif (tidak berprasangka, tidak menduga-duga), menceritakan bagaimana, kapan dan di mana terjadi peristiwa itu, serta apa yang dikatakan dan dikerjakan anak.
Penggunaan catatan anekdot banyak memberi keuntungan kepada pendidik (guru). Keuntungan menggunakan catatan anekdot tersebut adalah:
A.   Pengamatan dapat bersifat terbuka. Pengamat dapat mencatat apa saja tentang apa yang dilihatnya tanpa dibatasi hanya satu macam perilaku khusus.
B.   Pengamat dapat menangkap hal-hal yang tak terduga pada saat kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah pembelajaran usai, sehingga tidak mengganggu aktivitas guru.
C.   Pengamat dapat melihat dan mencatat tingkah laku khusus dan mengabaikan perilaku yang lain.
D.   Pembuatan format Catatan Anekdot (anecdotal record)
Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan dengan menggunakan metode ini terdiri dari tahapan persiapan, pelaksanaan, tahapan analisis, pencatatan hasil dan penggunaan symbol-simbol, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.    Tahap persiapan mencakup langkah-langkah yang sesuai dengan pengalaman saya adalah sebagai berikut:

(1)    Menentukan aspek perilaku observi yang akan dicatat.
Semua perilaku anak tanpa terkecuali perlu diamati secara sistematis, sehingga akan mengenal ihwal mereka. Akan tetapi dalam praktiknya, besar kemungkinan diprioritaskan bagi anak-anak yang mengalami masalah dan menunjukkan prilaku khusus (khusus). Aspek-aspek perilaku tersebut, misalnya: kerjasama, ketelitian, perkelahian, membolos, membuat gaduh, menyontek, dan sebagainya. Dengan demikian, format yang disiapkan untuk mencatat kejadian-kejadian tersebut lebih bersifat umum.
Pada Kesempatan ini, disini saya akan mencoba share pengalaman mengenai Prosedur penggunaan catatan anekdot dalam BK”. Sebelum saya jelaskan masalah ini lebih detil, perlu kita samakan persepsi terlebih dahulu bahwa catatan anekdot, sering saya gunakan untuk mencatat menilai karakteristik siswa yang menunjukan adanya prilaku khusus. Selain itu, saya juga biasanya menjadikan catatan anekdot ini sebagai bank data secara umum.
Adapun tabel yang umum digunakan untuk mencatat aspek-aspek prilaku individu adalah:
Tabel 1: Format tabel catatan anekdot
No
Nama/Tempat
Peristiwa
tafsiran
Keterangan
1.
……….
1.    Siswa hadir disekolah dalam kondisi yang tidak fit, wajah murung, dan sering menguak
……
……..






(2)    Menentukan bentuk catatan anekdot
Menetapkan bentuk catatan anekdot. Berbagai bentuk catatan anekdot seperti: kartu kecil yang berukuran setengah halaman jenis kertas folio berisi satu peristiwa dan lazim di sebut kartu/catatan asli. Catatan asli merupakan bahan konfidensial, sehingga dipertanggung jawabkan kerahasiaannya. Sedangkan kartu yang berukuran satu halaman jenis kertas folio berisi beberapa peristiwa siswa yang sama, dan bentuk catatan anekdot berkala.
Contoh bentuk catatan anekdot yang dibuat dikertas folio untuk mencatat beberapa peristiwa siswa yang sama:
Tabel 2: contoh Kartu Catatan Anekdot
Identitas:
Nama:…………….
Kelas:…………….
Alamat…………....
Situasi:……………
Tempat:………….
Deskripsi
Pada hari…. Tanggal…. Tahun 2018 disampaikan oleh guru mata piket dan guru mata pelajaran bahwa siswa atas nama….. tidak mengikuti apel pagi serta pelajaran pada jam pertama dst………..
Interpretasi:
1.    Kejadian berulng
2.    Terjadi kesalah pahaman penyelesaian masalah dst…….
Rekomendasi:
1.    Lakukan langkah mediasi dst………………………
2.    ………………………………………………………

b.    Tahap Pelaksanaan     
Pada tahap pelaksanaan, kita sebagai observer menyiapkan format catatan asli, kemudian mengambil posisi yang memudahkan proses pencatatan. Selanjutnya observer melakukan pencatatan terhadap perilaku khusus observasi dan diusahakan agar ia tidak menyadari jika sedang diamati.
Secara spesifik, langkah-langkah yang diambil pada tahapan pelaksanaan ini adalah:
·         Mencatat peristiwa pada kartu catatan anekdo (Tabel 2 diatas)
·         Meningput hasil catatan peristiw dalam tabel catatan anekdot seperti (tabel no 2)
·         Memindahkan catatan pribadi siswa dalam buku pribadi (map Pribadi).
·         Memindahkan dari Map pribadi kedalam agenda kerja guru BK (tabel 3 dibawah ini)
TABEL 3: TABEL AGENDA KERJA GURU BK
No
Hari / Tanggal
Sasaran
Topik
Bidang Bimbingan
Kegitan /
Keterangan
1.     
Senin, 22:08:18
KELAS X
DISIPLIN
Pribadi
Bimbingan kelompok







c.    Tahap Analisis Hasil
Tahap analisis hasil berupa pemberian komentar/interpretasi observer terhadap perilaku observi pada suatu kejadian berdasarkan hasil pencatatan. Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam membuat interpretasi, antara lain:
1.             Menghubungan tiap-taip peristiwa dari catatan-catatan yang ada
2.     Mengumpulkan catatan-catatan penafsiran pada untuk ditarik kesimpulan pokok dari suatu kejadian. Karena pada tiap peristiwa tersebut ada hasil penafsirannya. Dengan demikian tiap item dari hasil penafsiran tersebut dikumpul untuk ditarik kesimpulan akhir.
d.    Catatlah hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di rencana kegiatan harian (RKH). Ada tiga kelompok anak yang perlu dicatat, kelompok pertama, yaitu: anak yang belum mencapai atau melakukan/menyelesaikan pekerjaan masih selalu dibantu guru, kelompok kedua, yaitu: anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar, dan kelompok ketiga, yaitu: anak yang menunjukkan kemampuan melebihi indikator-indikator yang diharapkan dalam RKH.
e.    Simbol yang digunakan untuk mencatat tingkat pencapaian anak untuk setiap indikator adalah sebagai berikut:
Anak yang selalu dibantu guru dalam melakukan/menyelesaikan tugas-tugas sesuai indikator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom penilaian dituliskan tanda lingkaran kosong (O) pada nama anak bersangkutan.
Anak yang sudah atau mampu melakukan/menyelesaikan tugas tanpa bantuan guru secara tepat, cepat, dan benar sesuai dengan indicator seperti yang diharapkan dalam RKH, maka pada kolom tersebut dituliskan nama anak dan tanda lingkaran berisi penuh (  )   .Anak yang menunjukkan kemampuan sesuai dengan indikator yang tertuang dalam RKH, diberi dengan tanda cek 
Dari berbagai penjelasan tersebut diatas, maka saya mengambil kesimpulan bahwa catatan anekdot ini akan sangat bermanfaat bagi guru bimbingan konseling karena catatan ini memuat tentang informasi siswa yang bersifat insedental memuat catatan khusus yang diambil dari hasi pengamatan guru BK secara langsung. Namun demikian, catatan anekdot membutuhkan metode lainnya untuk dapat memberikan pemahaman yang utuh terhadap peserta didik karena metode ini hanya menafsirkan informasi yang dilakukan oleh siswa atau gerak-gerik siswa itu sendiri tanpa disertai dengan klarifikasi yang lebih dalam atas peristiwa tersebut.
Terimakasih…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar